Cita Rasa Indonesia

  Roti adalah makanan yang sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu di Indonesia dan sampai sekarang masih sangat digemari. Buktinya banyak toko roti lokal maupun mancanegara yang menjamur di sejumlah wilayah di Indonesia, tidak terkecuali di Jakarta. Namun di tengah ramainya toko roti kekinian, masih ada toko roti jadul alias jaman dulu yang masih eksis di Jakarta! Kamu bisa menanyakan ke orang tuamu dan dijamin mereka pasti mengenal toko roti ini karena sejak dulu terkenal menyajikan roti dan kue yang terjaga kelezatannya, bahkan hingga saat ini. Kebanyakan toko roti ini masih mempertahankan varian dan citarasa jadul sehingga dapat mengingatkan kamu pada kenangan masa kecil saat memakannya. 1. Monami Bakery Monami Bakery mudah dijumpai karena telah membuka banyak cabang di Jakarta. Jajanan tradisionalnya yang nikmat seperti lemper, klepon, semar mendem, ketan bubuk dan masih banyak lagi dapat kamu pesan juga dalam bentuk tampah. Varian roti yang ada juga sama menggodanya seperti roti 

  Siapa sih yang tidak suka menikmati kuliner soto? Kuliner khas Indonesia ini banyak variannya, termasuk isian utama, apakah menggunakan daging ayam atau daging sapi. Terlepas dari itu, sajian soto hampir selalu menjadi kuliner favorit masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena cita rasa, tapi juga karena kesegaran yang ditawarkan. Hal ini juga yang ditawarkan oleh para penjual soto di Jogja. Ada puluhan, bahkan ratusan penjual soto di Jogja. Ada yang menjual dengan gerobak dorong, membuka warung, menyewa rumah toko, bahkan membuka lapak di pusat perbelanjaan modern. Di antara para penjual tersebut, ada sejumlah penjual soto di Jogja yang sukses mencuri perhatian dan menjadi populer di kalangan pecinta kuliner Indonesia. Bagi kamu yang tertarik menikmati kuliner soto di Jogja, tempat dan warung di bawah ini wajib kamu kunjungi! 1. Soto Sampah Namanya memang tidak menjual, tapi tidak demikian dengan rasa yang ditawarkan. Materi soto sampah cukup mengenyangkan, mulai dari nasi putih, bihu

  Jika berkunjung ke Kota Medan, jangan sampai melewatkan untuk berburu kuliner yang ada di kota terbesar ketiga di Indonesia tersebut. Kota ini memiliki banyak ragam kuliner yang menggugah selera, salah satunya adalah Nasi Kentut. Meski nama dari kuliner ini cukup unik dan nyentrik, namun tidak perlu khawatir. Tidak seperti namanya, makanan ini memiliki rasa yang khas dan lezat karena dimasak dengan aneka rempah. Selain itu, Anda akan menemukan beragam lauk yang disajikan dalam satu porsi Nasi Kentut ini, yang semakin membuat lidah Anda tidak sabar untuk mencicipinya.  Meski bernama Nasi Kentut, kuliner ini justru memiliki aroma yang wangi serta bertekstur lembut, lho. Awal mula nama Nasi Kentut ini sebenarnya berasal dari bumbu unik yang digunakan dalam pembuatan masakan ini, yaitu daun sembukan. Uniknya, masyarakat di sekitar Kota Medan sering menyebut daun ini dengan nama daun kentut. Daun sembukan ini dikenal oleh masyarakat Kota Medan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh, oleh k

Bagi anda penyuka kuliner pedas namun sehat, tempat makan yang satu ini mungkin bisa menjadi satu pilihan untuk disambangi, Rumah Makan  Ayam Bebek Brontak; Kang Hibban Lurahe Cabang Wates . Rumah makan ini berlokasi di tepi jalan pedusunan Soropadan, desa Tawangsari, kecamatan Pengasih dan cukup mudah untuk dicari. Pemilik rumah makan  Ayam Bebek Brontak; Kang Hibban Lurahe Cabang Wates  yang juga adalah Kepala Desa Tawangsari, Sigit Purnomo, mengatakan rasa pedas makanan olahan ayam dan bebek di rumah makannya diperoleh bukan dari cabe melainkan rempah-rempah yang dicampurkan ke dalam bumbu masakannya. Rempah-rempah inilah yang membuat masakannya terasa enak dan tentunya sehat. Rumah makan ini juga menyediakan  menu yang tidak pedas. Selain itu, rasa pedas rempah-rempah ini menimbulkan sensasi “brontak” di lidah ketika makanan disantap. Sensasi “brontak” inilah yang kemudian menjadi ide nama rumah makan  Ayam Bebek Brontak ;  Kang Hibban . Usai terberontak pedasnya makanan  Ayam Bebe

  Tahukah kamu ada berapa tempat makan baru yang bermunculan di Jakarta setiap bulannya? Jumlah jari di kedua tangan kamu mungkin tidak akan cukup untuk menghitungnya. Namun, ada berapa tempat makan tersebut yang bisa bertahan dalam beberapa dekade, menyandang label legendaris di Jakarta?   untuk bisa bertahan, kualitas rasa dan pelayanan, juga kekhasan dan keunikan sajian bisa menjadi syarat untuk dipenuhi. Karena itulah hanya ada beberapa tempat makan yang bisa bertahan hingga detik ini. Tidak salah pula, jika sudah sukses bertahan lebih dari tiga dekade, sebutan tempat makan legendaris di Jakarta layak disematkan. Bagi kamu yang tertarik menikmati kekhasan, keunikan rasa, kualitas yang terus terjaga hingga saat ini, 14 tempat makan legendaris di Jakarta ini wajib kamu kunjungi untuk mendapatkan sensasi rasa terbaik dan mengesankan. Cekidot, ya! 1. Ragusa, Gambir (sejak 1932) Ingin menikmati hidangan pencuci mulut yang kualitasnya tidak lekang oleh waktu? Ragusa Italian Ice Cream bis